Jumat, 31 Januari 2014

Cara Memilih Busi Yang Tepat

Cara Memilih Busi Yang Tepat- Sistem pengapian pada kendaraan merupakan salah satu sistem yang paling utama. Tanpa adanya sistem pengapian takan ada proses pembakaran di dalam mesin. Ada beberapa faktor yang mempengarui kualitas pembakaran di dalam silinder salah satunya adalah busi. Busi memegang peran yang sangat signifikan karena dari busi inilah keluar percikan bunga api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara. Pemilihan busi yang tidak tepat akan berpengaruh pada kualitas pembakaran itu sendiri.
Cara Memilih Busi Yang Tepat
gambar busi
Untuk memilih busi yang tepat untuk kendaraan anda, ketahuilah dulu jenis-jenis busi. Busi pada dasarnya terdapat dua jenis. Yang pertama adalah busi panas dan yang kedua adalah busi dingin. Busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan panas. Sedangkan busi dingin adalah busi yang mampu membuang atau menyalurkan panas lebih banyak. Untuk membedakan keduanya dapat dilihat pada code yang tertera pada badan busi. Semakin tinggi angka yang tertera maka semakin tinggi pula panas yang dibuang atau di lepaskan (atau yang disebut busi dingin). Sebagai contoh busi pada gambar diatas memiliki kode C6HSA dan CR8E, maka angka 6 tersebut menunjukan busi panas, sedangkan busi yang satunya dengan kode angka 8 adalah busi dingin. Selain itu juga bisa dilihat pada insulator busi. Pada busi dingin memiliki insulator yang relatif pendek sedangkan busi panas memiliki insulator yang lebih panjang.
Cara Memilih Busi Yang Tepat
busi dingin vs busi panas
Jadi untuk memilih busi yang tepat dapat dilakukan dengan memilih tingkat panas busi yang benar. Untuk menentukan tingkat panas busi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Lingkungan
Untuk daerah yang memiliki suhu lingkungan yang rendah seperti di pegunungan akan lebih baik jika menggunakan busi yang memiliki tingkat panas busi yang tinggi. Penggunaan busi yang dingin akan menyebabkan penumpukan karbon atau yang disebut dengan carbon fouling.
2. Kapasitas silinder
Mesin dengan kapasitas silinder diatas 180 cc lebih baik menggunakan busi tipe dingin. Penggunaan busi panas akan menyebabkan gejala pre-ignition dan overheating. Sebaliknya pada mesin yang mempunyai kapasitas silinder dibawah 180 cc bisa menggunakan busi tipe panas.
3. Perbandingan kompresi
Mesin dengan perbandingan kompresi diatas 10,5 direkomendasikan menggunakan busi dingin. Dan dibawah 10,5 bisa menggunakan busi panas. Ini banyak dijumpai pada mesin-mesi yang telah dimodifikasi. Biasanya mereka meningkatkan perbandingan kompresi dengan mengepras kepala silinder. Untuk mengimbanginya mereka akan menggunakan busi dingin sebagai pemicu pembakaran.

Nah dengan melihat beberapa fakta dan pertimbangan diatas, saya rasa anda sudah bisa menentukan untuk memilih busi yang tepat untuk kendaraan anda. Dengan pemilihan busi yang tepat maka akan mengoptimalkan kinerja mesin dan memperpanjang usia dari komponen-komponen engine.

Kamis, 30 Januari 2014

Cara Membuat Kunci Pengaman Pada Sepeda Motor

Cara Membuat Kunci Pengaman Pada Sepeda Motor- Pencurian sepeda motor akhir-akhir ini memang kerap terjadi. Berbagai moduspun dilakukan untuk mengelabuhi si pemilik kendaraan. Sebagai pemilik kendaraan kita dituntut meningkatkan kewaspadaan. Hanya dengan menggunakan kunci setang tidaklah cukup untuk menjamin kendaraan anda aman dari pencurian. Untuk itu diperlukan sebuah pengaman khusus untuk mencegah tindakan pencurian pada sepeda motor.
Cara Membuat Kunci Pengaman Pada Sepeda Motor
Kunci Pengaman Pada Sepeda Motor
Sebenarnya pengaman sepeda motor banyak dijual dipasaran. Namun harga yang terlalu tinggi membuat calon pembeli berfikir dua kali untuk membelinya. Jika anda ingin menjaga kendaraan anda dari tangan para pencuri tanpa mengeluarkan uang yang banyak berikut ini saya berikan caranya. Cara membuat pengaman kunci pengaman sepeda motor ini mudah untuk dilakukan. Pada dasarnya cara ini hanya memutus dan menghubungkan aliran listrik dari CDI menuju coil pengapian. Jadi jika kunci pengaman tidak diaktifkan maka busi tidak memercikan bunga api sehingga mesin tidak hidup. Okelah tidak usah bicara panjang lebar berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Siapkan terlebih dahulu bahan bahan untuk membuat kunci pengaman sepeda motor. Bahan-bahan tersebut meliputi relay 6 atau 8 kaki, kabel, saklar , solder dan timah
2. Rangkailah semua bahan tersebut sesuai gambar berikut ini.

Cara Membuat Kunci Pengaman Pada Sepeda Motor
Rangkaian Kunci Pengaman Pada Sepeda Motor
3. Terminal B dan C pada gambar adalah terminal 85 dan 86 pada relay. Sedangkan terminal D dan E adalah terminal 30 dan 87 pada relay.
4. Pada saklar A anda bisa menggunakan lampu sein (reting) ataupun klakson. Saklar ini adalah saklar utama jadi jika saklar ini belum diaktifkan maka sepeda motor anda tidak bisa dihidupkan.
5. Letakanlah saklar H ditempat yang paling rahasia. Saklar H tersebut hanya berfungsi sebagai by pass ketika kunci pengaman tidak berfungsi.

Cara kerja dari rangkaian kunci pengaman sepeda motor tersebut sebagai berikut. Ketika kunci kontak on, maka arus listrik mengalir ke terminal D saja. Baru ketika saklar A (sein/klakson/sesuai keinginan anda) diaktifkan arus listrik akan mengalir ke kumparan relay (B) sehingga terjadi kemagnetan. Kemagnetan tersebut akan menghubungkan terminal D dan E sehingga meskipun saklar A dimatikan arus listrik akan tetap mengalir ke kumparan relay. Pada saat itu juga terminal F dan G terhubung sehingga aliran listrik dari CDI akan diteruskan ke coil pengapian.

Demikianlah cara membuat kunci pengaman pada sepeda motor. Semoga dengan pengaman ini bisa mengurangi pencurian sepeda motor yang selama ini terjadi.

Rabu, 29 Januari 2014

Lampu Motor Mati Pada Putaran Tinggi? Cek Komponen ini

Lampu Motor Mati Pada Putaran Tinggi- Mungkin diantara anda pernah mengalami ketika motor anda berada pada putaran tinggi lampu kepala langsung mati. Untuk motor dengan rangkaian full wave seperti motor bebek pada umumnya arus listrik bersumber dari generator bukan dari baterai/aki. Generator pada sepeda motor bekerja berdasarkan putaran, sehingga apabila semakin tinggi putaran maka tegangan listrik yang dihasilkan juga semakin tinggi. Komponen-komponen kelistrikan pada sepeda motor memakai tegangan tidak lebih dari 13 volt. Oleh karena itu tegangan yang dihasilkan oleh generator perlu dibatasi, agar pada putaran tinggi tegangan yang dihasilkan tidak lebih dari 13 volt. Komponen yang berfungsi untuk membatasi tegangan listrik tersebut bernama regulator rectifire.
Lampu Motor Mati Pada Putaran Tinggi? Cek Komponen ini
cek kiprok saat lampu mati pada putaran tinggi
Regulator rectifire atau yang sering disebut dengan kiprok berfungsi untuk mengatur (meregulasi) agar tegangan yang dihasilkan oleh generator tidak lebih dari 13 volt. Jadi apabila lampu motor anda mati ketika mesin pada putaran tinggi, penyebabnya adalah besarnya tegangan yang mengalir ke lampu akibat rusaknya kiprok. Untuk lebih meyakinkan lagi anda bisa mengeceknya dengan multimeter. Putarlah selector pada DC 50 volt kemudian hubungkan probe merah (+) multimeter ke kabel yang menuju ke lampu (biasanya berwarna kuning) dan probe hitam (-) ke massa / body. Hidupkan mesin dan putar perlahan-lahan handle gas, lihatlah jarum pada multimeter apakah menunjukan lebih 13 volt atau tidak. Jika jarum multimeter menunjukan lebih dari 13 v maka dapat dipastikan kiprok anda soak atau rusak.

Jadi regulator rectifire atau kiprok ini sangat penting peranya pada kendaraan. Jika dipastikan rusak maka segeralah ganti dengan yang baru agar tidak merusak komponen-komponen lainya. Semakin tinggi putaran mesin, semakin tinggi pula listrik yang dihasilkan sehingga bisa menyebabkan kerusakan salah satunya lampu motor mati.

Cara Mengecek Kerusakan Pada CDI Motor

Cara Mengecek Kerusakan Pada CDI Motor- CDI atau Capasitor Discharge Ignition adalah salah satu komponen yang berfungsi untuk mengatur pengapian pada kendaraan bermotor. Sesuai namanya CDI bekerja dengan menyimpan arus listrik dari generator (spull) dan kemudian melepaskanya ke coil setelah mendapat sinyal dari pulser. Apabila motor anda tiba-tiba macet pada keadaan mesin panas atau motor terasa "brebet" maka bisa jadi CDI motor anda bermasalah. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada CDI tersebut apakah terjadi kerusakan atau tidak.
Cara Mengecek Kerusakan Pada CDI Motor
CDI Motor
Cara mengecek kerusakan pada CDI motor bisa dilakukan dengan menggunakan multimeter. Lakukanlah pengecekan apakah ada arus listrik pada kabel yang menuju ke coil pada saat motor di start. Caranya dengan menghubungkan probe merah multimeter ke kabel CDI yang menuju coil dan menghubungkan probe hitam multimeter ke massa. Namun sebelum itu pastikanlah dulu bahwa seletor multimeter menunjuk ke DC 250 volt. Kemudian lihatlah apakah jarum pada multimeter bergerak atau tidak. Jika jarum multimeter tidak bergerak maka kemungkinan besar CDI motor anda bermasalah atau rusak dengan catatan pulser dan generator bekerja dengan baik. Nah, untuk pengecekan pulser maupun generator bisa dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan menghubungkan probe merah ke kabel pulser atau generator dan probe hitam ke massa. Untuk pengecekan pulser arahkan selektor multimerter ke 1 volt karena output dari pulser ini hanya berkisar 0,7 v. Bagi anda pengguna mio atau jupiter bisa dilihat pada gambar dibawah ini untuk mecari posisi kabel.
Cara Mengecek Kerusakan Pada CDI Motor
posisi kabel pada  CDI Motor
Oke, demikian sajalah cara mengecek CDI pada motor. Cukup mudah bukan, andapun bisa melakukanya sendiri. 

Selasa, 28 Januari 2014

Komponen Yang Harus Diperhatikan Saat Memodifikasi Audio Mobil

Komponen Yang Harus Diperhatikan Saat Memodifikasi Audio Mobil- Menambah perangkat audio seperti subwoofer memang menjadi tren bagi kalangan pecinta modifikasi. Akan tetapi dengan penambahan perangkat audio tersebut harus di imbangi oleh suplay listrik yang memadai. Sumber kelistrikan pada mobil memang berasal dari aki/ bateray, namun bateray tersebut mendapat arus pengisian yang bersumber dari alternator. Apabila ada penambahan beban listrik yang besar, maka bisa menyebabkan aki tekor bahkan alternator akan rusak.
Komponen Yang Harus Diperhatikan Saat Memodifikasi Audio Mobil
ilustrasi modifikasi audio pada mobil

Alternator adalah komponen yang harus diperhatikan saat memodifikasi audio pada mobil. Usia pakai alternator pada umunya adalah 5 tahun,  namun apabila ada penambahan barang elektronik yang menambah beban listrik besar maka akan mengurangi usia pakai dari alternator. Kapasitas pengisian biasanya menyisakan 5-10 A sebagai cadangan. Sehingga apabila anda memodifikasi audio dengan menambah subwoofer maka harus ada penyesuaian pada sistem pengisianya. Caranya dengan mengganti alternator dengan kapasitas yang sesuai atau juga bisa dengan memodifikasi alternator tersebut. Memodifikasi alternator bisa dilakukan dengan cara mengganti kumparan didalamnya.
Komponen Yang Harus Diperhatikan Saat Memodifikasi Audio Mobil
alternator
Rusaknya alternator bisa ditandai dengan suara gemuruh yang bersumber dari ausnya bearing akibat beban yang terlalu berat. Jika hal tersebut terjadi maka memungkinkan rotor dan stator di dalam alternator bersentuhan yang mengakibatkan gosongnya kumparan. Oleh karena itu perhatikanlah kapasitas alternator ketika akan memodifikasi perangkat audio pada mobil.

Cara Mengatasi RPM Mobil Yang Naik Sendiri

Cara Mengatasi RPM Mobil Yang Naik Sendiri- Hampir semua mobil saat ini sudah menggunakan sistem injeksi dengan menggunakan sensor-sensor yang terintegrasi dengan perangkat komputer. Terkadang sering kita jumpai mobil dengan sistem injeksi yang RPM nya tiba-tiba naik sendiri padahal pedal gas tidak di injak. Tentu hal tersebut sangat membahayakan apalagi pada mobil-mobil matic. Lalu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Cara Mengatasi RPM Mobil Yang Naik Sendiri
RPM Mobil Yang Naik Sendiri
RPM atau putaran mesin yang tiba-tiba naik sendiri biasanya terjadi pada mobil yang jarang di service. Hal tersebut dikarenakan kotornya beberapa komponen. Karena mobil dengan sistem injeksi ini bekerja berdasarkan sensor maka apabila salah satu sensornya ataupun aktuatornya bermasalah (kotor) maka akan berpengaruh pada kinerja engine. Berikut ini adalah beberapa penyebab RPM atau putaran mesin yang tiba-tiba naik sendiri:
1. Idle Speed Control (ISC) Bermasalah
Apabila terjadi kebocoran udara pada katup servo akibat adanya kotoran maka mengakibatkan putaran mesin akan naik. Hal ini dikarenakan tekanan udara yang masuk ke silinder diukur dengan MAP sensor yang kemudian di kalkulasi oleh ECU. Jadi jika ada penambahan udara, maka secara otomatis putaran juga akan ikut naik. Cara mengatasinya dengan melepas ISC kemudian semprot dengan cairan pembersih dan bersihkan dengan udara bertekanan.
2.  Air Flow Sensor Unit Kotor
Kurang menjaga kebersihan dari filter udara dan air flow sensor unit juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Untuk itu lakukan pembersihan secara rutin, khusus untuk filter udara lakukanlah penggantian secara berkala.
3. Selang vakum bermasalah
Selang vakum khususnya yang menuju MAP sensor jika tersumbat atau bocor juga bisa menyebabkan putaran mesin naik dengan sendirinya. Jika tidak percaya cobalah lepas selang MAP sensor dari intake manifold, maka otomatis putaran mesin akan naik dengan sendirinya. Untuk itu lakukan pengecekan pada selang tersebut pastikan tidak ada masalah.

Demikian tadi penyebab dan cara mengatasi jika RPM mobil anda tiba-tiba naik sendiri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka lakukanlah service secara berkala.