Tampilkan postingan dengan label mesin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mesin. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 April 2014

Penyebab Dan Cara Mencegah Mesin Overheating (Terlalu Panas)

Panas yang berlebihan pada sebuah mesin atau yang disebut dengan overheating merupakan sebuah fenomena yang kerap terjadi pada sebuah kendaraan dengan mesin pembakaran dalam. Biasanya hal ini disebabkan oleh kurang optimalnya sistem pendinginan.  Pada kendaraan baik itu beroda dua maupun roda empat memiliki dua jenis sistem pendinginan yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan cairan. Sistem pendinginan berfungsi untuk menjaga mesin agar berada pada suhu kerja mesin yakni sekitar 90 derajat celcius. Jika terdapat gangguan pada sistem pendingan ini tentu mengakibatkan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak diserap secara optimal, imbasnya mesin mengalami overheating.
Cara Mencegah Mesin Terlalu Panas (Over Heating)
 Mesin Terlalu Panas (Over Heating)

Mesin yang terlalu panas atau overheating memiliki dampak yang signifikan. Telah kita ketahui bersama bahwa sebuah logam akan memuai jika dipanaskan. Hal ini tentu juga berlaku pada sebuah mesin yang komponen-komponenya berbahan dasar logam. Beberapa kejadian yang ditimbulkan akibat over heating diantaranya kepala silinder bengkok, kompresi bocor, air pendingin masuk ke ruang bakar, dan lainya. Pada sebuah mobil, idealnya sudah diberi indikator yang menunjukan mesin bekerja pada suhu yang normal atau sudah mengalami over heating. Jika mesin mengalami over heating yang biasanya ditunjukan dengan jarum pada indikator tersebut berada pada warna merah, maka segeralah membawa kendaraan anda ke bengkel agar tidak terjadi kerusakan yang ditimbulkan akibat over heating. Nah dibawah ini adalah beberapa penyebab dan cara mencegahnya agar kendaraan anda terhindar dari overheating.

1. Bersihkan Sirip-Sirip Pendingin Mesin
Sepeda motor sebagian besar menggunakan sistem pendingin udara. Cirinya adalah adanya sirip-sirip pendingin pada mesinnya. Sirip-sirip pendingin tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan sehingga proses penyaluran panas ke udara bisa berjalan secara optimal. Nah jika sirip sirip pendingin tersebut kotor tentu anda sudah mengetahui dampaknya. Untuk itu bersihkanlah sirip-sirip pendingin ini dari kotoran.

2. Mengecek Kebocoran pada Sistem Pendingin
Idealnya untuk mengecek kebocoran ini menggunakan sebuah alat yang bernama radiator tester. Namun jika anda tidak memilikinya anda bisa mengeceknya secara visual. 

3. Cek Kondisi Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah bersirkulasi di dalam mesin. Untuk itu lakukanlah pengecekan pada radiator ini mulai dari kebocoran, kondisi sirip-sirip pendingin dan pastikan kipas radiator berfungsi dengan baik.

4. Cek kondisi Tutup Radiator
Jangan meremehkan komponen yang satu ini. Meskipun terkesan sepele dan bentuknya yang kecil namun peranya didalam sistem pendingin cukup vital. Didalam tutup radiator ini memiliki dua katup yakni katup relief dan katup vakum. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda yaitu pada saat mesin panas dan mesin dingin. Saat mesin panas katup relief berfungsi menyalurkan air pendingin yang memuai akibat panas ke tabung reservoir, dan begitu sebaliknya dengan katup vakum. Jika terjadi kerusakan pada katup ini bisa saja menyebabkan jebolnya sistem pendinginan akibat tekanan yang begitu tinggi.

5. Gunakan Water Coolant
Untuk menjaga agar proses pendinginan berjalan dengan baik, jangan mengganti air pendingin dengan air mineral. Gunakanlah water coolant yang banyak dijual dipasaran. Serta pastikan penggantianya secara berkala.

6. Cek Kondisi Oli Pelumas
Meskipun peranya tidak begitu vital dalam sistem pendinginan, namun sebaiknya ceklah kondisinya mulai dari warna, kekentalan dan penggantian secara teratur. Pastikan juga distribusi oli didalam mesin berjalan dengan baik.

Nah setidaknya keenam hal tersebutlah yang bisa anda lakukan untuk mencegah mesin mengalami overheating. Terakhir, lebih baik mencegah dari pada harus mengeluarkan jutaan rupiah untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan akibat over heating atau panas yang berlebihan.

Kamis, 03 April 2014

Asap Keluar Dari Knalpot, Berbahayakah?

Mungkin diantara anda pernah menjumpai mobil anda mengeluarkan asap tebal dari knalpot. Munculnya asap ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Jika asap tersebut muncul di pagi hari ketika baru menghidupkan mesin dan beberapa saat kemudian asap hilang, maka kondisi ini masih normal-normal saja. Namun jika asap keluar secara terus menerus maka bisa diindikasikan terjadi kerusakan pada komponen mesin. Secara umum keluarnya asap tersebut disebabkan oleh oli yang terbakar dan campuran bahan bakar yang tidak tepat. Jadi andapun sebenarnya bisa mengidentifikasi kerusakan pada mesin melalui asap yang keluar dari knalpot.
Asap Keluar Dari Knalpot, Berbahayakah?
Asap Putih Keluar Dari Knalpot Mobil

Penyebab Asap Keluar Dari Knalpot Mobil

1. Asap Keluar Saat Pagi Hari

Pada waktu malam hari, maka suhu di knalpot juga menjadi rendah. Akibatnya uap-uap air yang ada di knalpot mengembun menjadi air. Ketika mobil dinyalakan maka suhu di knalpot juga naik. Air di knalpot dan kemudian bertemu dengan panas dari hasil pembakaran inilah yang menyebabkan keluarnya asap. Setelah lima menit biasanya akan hilang dengan sendirinya. Jadi jika anda menemukan hal demikian tak perlu risau karena hal ini normal terjadi.

2. Asap Berwarna Hitam

Keluarnya asap yang berwarna hitam dari knalpot disebabkan oleh campuran bahan bakar yang terlalu kaya atau kadar bahan bakar lebih banyak dari yang seharusnya. Cara mengatasinya tinggal menyetel ulang campuran bahan bakar melalui baut penyetel yang ada di karburator.

3. Asap Berwarna Putih

Nah inilah sebenarnya yang berbahaya. Jika asap putih keluar dari knalpot maka disebabkan oleh terbakarnya oli pelumas. Terbakarnya oli ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama ring piston yang sudah rusak. Karena ring piston sudah rusak, maka oli akan masuk ke ruang bakar sehingga akan ikut terbakar bersama campuran udara dan bahan bakar. Kedua, Dinding Silinder yang sudah aus. Hampir sama kasusnya dengan yang pertama, jika dinding silinder sudah aus makan oli pelumas akan mudah masuk ke ruang bakar. Ketiga disebebkan oleh slip klep yang bocor. Jika slip klep bocor, maka oli yang berada di kepala silinder akan masuk ke ruang bakar. 

Kini anda sudah tau bukan, penyebab keluarnya asap di knalpot. Jika mengalamai masalah yang pertama dan kedua anda tak perlu khawatir. Namun jika mengalami masalah yang ketiga sebaiknya anda segera membawa kendaraan anda ke bengkel terdekat. Karena jika dibiarkan begitu saja maka akibatnya bisa merusak komponen-komponen lainya.

Jumat, 31 Januari 2014

Cara Memilih Busi Yang Tepat

Cara Memilih Busi Yang Tepat- Sistem pengapian pada kendaraan merupakan salah satu sistem yang paling utama. Tanpa adanya sistem pengapian takan ada proses pembakaran di dalam mesin. Ada beberapa faktor yang mempengarui kualitas pembakaran di dalam silinder salah satunya adalah busi. Busi memegang peran yang sangat signifikan karena dari busi inilah keluar percikan bunga api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara. Pemilihan busi yang tidak tepat akan berpengaruh pada kualitas pembakaran itu sendiri.
Cara Memilih Busi Yang Tepat
gambar busi
Untuk memilih busi yang tepat untuk kendaraan anda, ketahuilah dulu jenis-jenis busi. Busi pada dasarnya terdapat dua jenis. Yang pertama adalah busi panas dan yang kedua adalah busi dingin. Busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan panas. Sedangkan busi dingin adalah busi yang mampu membuang atau menyalurkan panas lebih banyak. Untuk membedakan keduanya dapat dilihat pada code yang tertera pada badan busi. Semakin tinggi angka yang tertera maka semakin tinggi pula panas yang dibuang atau di lepaskan (atau yang disebut busi dingin). Sebagai contoh busi pada gambar diatas memiliki kode C6HSA dan CR8E, maka angka 6 tersebut menunjukan busi panas, sedangkan busi yang satunya dengan kode angka 8 adalah busi dingin. Selain itu juga bisa dilihat pada insulator busi. Pada busi dingin memiliki insulator yang relatif pendek sedangkan busi panas memiliki insulator yang lebih panjang.
Cara Memilih Busi Yang Tepat
busi dingin vs busi panas
Jadi untuk memilih busi yang tepat dapat dilakukan dengan memilih tingkat panas busi yang benar. Untuk menentukan tingkat panas busi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Lingkungan
Untuk daerah yang memiliki suhu lingkungan yang rendah seperti di pegunungan akan lebih baik jika menggunakan busi yang memiliki tingkat panas busi yang tinggi. Penggunaan busi yang dingin akan menyebabkan penumpukan karbon atau yang disebut dengan carbon fouling.
2. Kapasitas silinder
Mesin dengan kapasitas silinder diatas 180 cc lebih baik menggunakan busi tipe dingin. Penggunaan busi panas akan menyebabkan gejala pre-ignition dan overheating. Sebaliknya pada mesin yang mempunyai kapasitas silinder dibawah 180 cc bisa menggunakan busi tipe panas.
3. Perbandingan kompresi
Mesin dengan perbandingan kompresi diatas 10,5 direkomendasikan menggunakan busi dingin. Dan dibawah 10,5 bisa menggunakan busi panas. Ini banyak dijumpai pada mesin-mesi yang telah dimodifikasi. Biasanya mereka meningkatkan perbandingan kompresi dengan mengepras kepala silinder. Untuk mengimbanginya mereka akan menggunakan busi dingin sebagai pemicu pembakaran.

Nah dengan melihat beberapa fakta dan pertimbangan diatas, saya rasa anda sudah bisa menentukan untuk memilih busi yang tepat untuk kendaraan anda. Dengan pemilihan busi yang tepat maka akan mengoptimalkan kinerja mesin dan memperpanjang usia dari komponen-komponen engine.

Selasa, 28 Januari 2014

Cara Mengatasi RPM Mobil Yang Naik Sendiri

Cara Mengatasi RPM Mobil Yang Naik Sendiri- Hampir semua mobil saat ini sudah menggunakan sistem injeksi dengan menggunakan sensor-sensor yang terintegrasi dengan perangkat komputer. Terkadang sering kita jumpai mobil dengan sistem injeksi yang RPM nya tiba-tiba naik sendiri padahal pedal gas tidak di injak. Tentu hal tersebut sangat membahayakan apalagi pada mobil-mobil matic. Lalu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Cara Mengatasi RPM Mobil Yang Naik Sendiri
RPM Mobil Yang Naik Sendiri
RPM atau putaran mesin yang tiba-tiba naik sendiri biasanya terjadi pada mobil yang jarang di service. Hal tersebut dikarenakan kotornya beberapa komponen. Karena mobil dengan sistem injeksi ini bekerja berdasarkan sensor maka apabila salah satu sensornya ataupun aktuatornya bermasalah (kotor) maka akan berpengaruh pada kinerja engine. Berikut ini adalah beberapa penyebab RPM atau putaran mesin yang tiba-tiba naik sendiri:
1. Idle Speed Control (ISC) Bermasalah
Apabila terjadi kebocoran udara pada katup servo akibat adanya kotoran maka mengakibatkan putaran mesin akan naik. Hal ini dikarenakan tekanan udara yang masuk ke silinder diukur dengan MAP sensor yang kemudian di kalkulasi oleh ECU. Jadi jika ada penambahan udara, maka secara otomatis putaran juga akan ikut naik. Cara mengatasinya dengan melepas ISC kemudian semprot dengan cairan pembersih dan bersihkan dengan udara bertekanan.
2.  Air Flow Sensor Unit Kotor
Kurang menjaga kebersihan dari filter udara dan air flow sensor unit juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Untuk itu lakukan pembersihan secara rutin, khusus untuk filter udara lakukanlah penggantian secara berkala.
3. Selang vakum bermasalah
Selang vakum khususnya yang menuju MAP sensor jika tersumbat atau bocor juga bisa menyebabkan putaran mesin naik dengan sendirinya. Jika tidak percaya cobalah lepas selang MAP sensor dari intake manifold, maka otomatis putaran mesin akan naik dengan sendirinya. Untuk itu lakukan pengecekan pada selang tersebut pastikan tidak ada masalah.

Demikian tadi penyebab dan cara mengatasi jika RPM mobil anda tiba-tiba naik sendiri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka lakukanlah service secara berkala.